KISAH TIM MEDIS SAHUR DAN TARAWIH BARENG PENGUNGSI LONGSOR JATENG

Hidayatullah.com– Lembaga kesehatan nasional Islamic Medical Service (IMS) menurunkan tim medis ke lokasi bencana longsor di Purworejo, Jawa Tengah, Sabtu-Ahad (25-26/06/2016).

Pada Sabtu, 20 Ramadhan 1437, aksi pertamanya melayani masyarakat Desa Donorati. Di lokasi ini ada tujuh pasien yang mendapatkan penanganan. Di antara pasien itu, layanan pengobatan diberikan kepada Sukarman, 50 tahun, yang 9 orang anggota keluarganya meninggal tertimbun longsor. Sukarman sendiri mengalami luka-luka di dahi, lengan, dan kakinya.

Selesai memperoleh pengobatan, lembaga ini memberikan bantuan sejumlah uang kepada Sukarman. Santunan juga diberikan kepada Amir (58) yang kehilangan empat anggota keluarganya.

Lembaga ini terjun bersama tim SAR Hidayatullah yang beberapa saat setelah longsor terjadi segera ke lokasi untuk melakukan evakuasi korban.
 

Kemudian aksi berlanjut di Desa Jelok, Kecamatan Kaligesing. Di lokasi ini, 17 pasien mendapatkan layanan medis. Selanjutnya, pada Ahad, pelayanan kesehatan dilakukan di Desa Ngesong, Kaligesing.  Ada 25 pasien yang mendapatkan pemeriksaan dan tindakan medis.

Di lokasi ini, tim memutuskan untuk bermalam dengan para pengungsi dan melanjutkan aksi keesokan harinya. Di sini dokter, perawat, dan apoteker berbuka puasa, tarawih, tidur, dan sahur bareng dengan para pengungsi.

Kemudian aksi diakhiri di Desa Sibatur, Kaligesing, dengan jumlah pasien yang tertangani berjumlah 20 orang.

Ketua Tim Medis IMS, Dokter Syaifuddin Hamid, mengatakan, pasien yang berobat meliputi anak-anak dan sebagian besar para lansia. Sebagian besar mereka menderita hipertensi, flu, demam, dan luka-luka.

Aksi sosial ini merupakan kerja sama dengan ZIS Indosat, BMH, dan para simpatisan serta donatur yang menyampaikan amanah melalui berbagai lembaga itu. 

Secara terpisah, aksi lembaga kesehatan ini juga berlangsung di Pulau Siberut, Kepulauan Mentawai, Sumatera Barat. Sudah sejak lama, Klinik IMS di kompleks Islamic Center pulau itu terus memberikan layanan kepada masyarakat pedalaman.

Sesekali tim medis beserta beberapa relawan masuk ke daerah pelosok untuk bisa memberikan layanan kepada masyarakat lainnya.

Berdasarkan catatannya, hingga saat ini masyarakat pedalaman yang mendapatkan layanan kesehatan dari lembaga itu berjumlah 1.253 jiwa. Terdiri dari anak-anak, pria-wanita dewasa, termasuk para lansia yang berada di pedalaman Mentawai dan Papua.

Adapun jumlah mualaf yang telah dikhitan oleh lembaga ini sebanyak 575 jiwa, terdiri anak-anak, pria dewasa, dan para lansia.
 

Pada Ramadhan 1437 H ini, lembaga ini kembali menggelar khitanan bagi mualaf. Agenda lainnya adalah pengobatan gratis, pemberian santunan, dan menyampaikan amanah aqiqah. Masyarakat pedalaman yang merupakan binaan lembaga itu selama ini merasa bersyukur atas bantuan dan perhatian yang telah diberikan.

“Alhamdulillah, berkat doa dan dukungan dari para sahabat, dan saudara semuanya, kami masih istiqamah untuk menjalankan tugas mulia ini,” kata dr Agung Rahmadi selaku dokter lembaga itu yang ditugaskan di sana.

Pada kegiatan yang berlangsung selama 2 hari itu, hadir perwakilan dokter IMS dari Jakarta, yaitu dr Syaifudin Hamid yang memimpin langsung proses khitanan.

“Masyarakat pedalaman Mentawai dan pedalaman di seluruh Nusantara butuh perhatian kita semua. Kesehatan, kehidupan, pendidikan, pemahaman agama yang baik serta kebutuhan hidup yang lain perlu kita bantu,” kata Syaifudin.* Kiriman Imron

Reporter : Admin Hidcom
Editor: Muhammad Abdus Syakur


No comments

silahkan bergabung di sini..berbagi ilmu secara sopan dan penuh keakraban..