DAKWAH DI PAPUA: DARI TOMBAK, SABUN, TOLIKARA, SAMPAI SEMEN RATUSAN RIBU PER ZAK
[Foto : Syafril Pink] |
Pontianak - elMabda - Selama tiga hari berturut-turut, Da’i kawakan asal bumi Cendrawasih
berkeliling tiga lokasi berbeda. Bermula dari Kota Pontianak, Kabupaten
Mempawah, dilanjut Kota Singkawang, mulai dari hari minggu sampai rabu (30/8/15 – 2/9/15). Ustadz Fadhlan Garamathan, yang digelari Ustadz
Sabun, secara khusus diundang Majelis Jejak Nabi Pontianak untuk membagi
pengalamannya berdakwah di tempat kelahirannya; Papua.
Imej Ustadz Sabun melekat pada diri Fadhlan dikarenakan ia
salah satu pendakwah yang menyebarkan Islam di Pedalaman Irian Jaya-dan atas
izin Allah-ribuan penduduk tempatan menemukan cahaya Islam melalui perantaraannya.
Da’i kelahiran Fak-fak menceritakan perjalanan panjang dalam menyebarkan Risalah Rasulullah SAW, menempuh jarak ribuan mill-dari Raja Ampat, sampai Manokwari, dari Jayapura, sampai Tolikara-membawa
seperangkat alat mandi, termasuk sabun-yang diperuntukkan bagi masyarakat
pedalaman yang diakui tidak pernah membersihkan diri.
Perjalanan sang Ustadz beserta sejumlah rekan
diujicoba dengan berbagai rintangan. Penjara, luka tombak
kepala suku telah dirasakan Da’i yang lama menempa Ilmu Agama di Makassar,
Sulawesi selatan tersebut.
Patutlah kiranya, jika kita mendaras Daya Juang mereka dalam
menyebarkan agama yang diridhai Allah ini. Segenap do’a dan bantuan materil,
menjadi pantas guna memudahkan saudara-saudara kita dalam memenuhi hak-hak
hidup mereka.
Alhamdulillah,
puluhan juta rupiah telah berhasil dikumpulkan dari jamaah kepada panitia MJN
Pontianak, kemudian diserahkan langsung kepada Ustadz Fadhlan. Tertangkaplah sebetik
hikmah, mencuatnya isu Tolikara beberapa waktu lalu, seakan menciptakan butterfly effect bagi persatuan Islam
Nusantara, bahkan dunia. Kabar terakhir, masjid yang dibakar itu direhap dengan
ornamen yang lebih indah, menelan dana hingga 2,5 Milyar. Adalah wajar, karena di
sana harga semen 1 zak dibuka mulai dari 750.000 rupiah!. (MJN/elM)
Post a Comment